Sejarah Desa Jambuwer

1. Tahun 1857-1861

Pada awalnya, wilayah Jambuwer merupakan sebuah hutan belantara yang didiami oleh sekelompok orang. Kemudian, pada tahun 1857 beberapa orang mendatangi daerah tersebut. Orang-orang tersebut di antaranya Bapak Demoen, Bapak Giso, Bapak Senen, Bapak Goneng, Bapak Koilah, Bapak Prodjo.

Menurut cerita Mbah Kemis/Tukimun, Bapak Demoen, Bapak Giso, Bapak Senen, Bapak Goneng, dan Bapak Prodjo berasal dari Desa Begelen, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta datang ke wilayah tersebut dengan mengendarai dua cikar (pedati). Para pendatang tersebut merupakan keluarga dari prajurit Kerajaan Mataram yang melarikan diri karena terjadi persilisihan di Kerajaan Mataram. Sementara itu, menurut penuturan Bapak Sariyan, Bapak Koilah berasal dari Kepanjen, Jawa Timur. Rombongan tersebut diarahkan oleh pemerintahan Belanda untuk mengikuti babat alas.

Kedatangan Bapak Demoen ke wilayah tersebut bertujuan untuk membuka hutan belantara (babat alas). Tujuan sekelompok orang tersebut melakukan babat alas adalah untuk membuka lahan pertanian dan tempat tinggal (ndarung). Seiring berjalannya waktu, penebangan hutan dilanjutkan untuk memperluas wilayah dan menanam tanaman guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dari waktu ke waktu, makin banyak orang yang mengikuti jejak Bapak Demoen, sehingga jumlah penduduk yang mendiami wilayah tersebut terus bertambah. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, makin luas pula hutan yang mereka tebang untuk dijadikan lahan pertanian (ladang). Di antara mereka, terdapat satu orang terkemuka bernama Bapak Gobro yang berasal dari Kepanjen.

2. Tahun 1861-1867

Pada tahun 1861, Bapak Gobro ditunjuk sebagai perwakilan penduduk setempat untuk memberi usulan kepada pemerintah Desa Kromengan. Usulan tersebut berupa permintaan agar tempat yang mereka tinggali dijadikan sebagai dukuh dan dimasukkan dalam pemerintahan Desa Kromengan. Usulan tersebut diterima oleh pemerintah Desa Kromengan dan wilayah tersebut dijadikan dukuh bernama Jambuwer. Nama Jambuwer dipilih karena wilayah tersebut dahulunya terdapat banyak pohon jambu air dan sumber air. Beberapa sumber air yang ada di Jambuwer yaitu Sumber Ambya’an, Sumber Dul Sentul, Sumber Jeruk, Kucur Pitu, Sumber Tibawan, dan Sumber Wongso.

Pada tahun 1861, Dukuh Jambuwer resmi masuk ke dalam Desa Kromengan Kecamatan Sumberpucung yang dipimpin oleh Bapak Gobro sebagai kamituwo. Bapak Gobro menjadi kamituwo selama 6 tahun, yakni pada tahun 1861-1867, kemudian diganti oleh Mbah Lebar.

3. Tahun 1867-1897

Pada tahun 1867, Bapak Lebar mulai menjalankan tugasnya sebagai kamituwo Dukuh Jambuwer. Selanjutnya, pada suatu rapat di Desa Kromengan, Bapak Lebar mengusulkan kepada pemerintah agar Dukuh Jambuwer dijadikan desa sendiri karena penduduknya cukup banyak, yaitu lebih dari 70 buah rumah. Usulan tersebut diterima, lalu Dukuh Jambuwer disahkan menjadi sebuah desa bernama Desa Jambuwer. Bapak Lebar diangkat sebagai Kepala Desa Jambuwer yang pertama berdasarkan surat keputusan atas berdirinya Desa Jambuwer oleh Residen Pasuruan. 

Di bawah pimpinan Bapak Lebar, warga Desa Jambuwer melakukan beberapa perbaikan dan pembangunan berupa membangun Dam Pehklitik dan mengatur sumber Ambyakan. Melalui pembangunan tersebut, masyarakat Desa Jambuwer dapat memperluas tanah-tanah pertanian dengan membuat (nyitak) tanah untuk lahan pertanian baru

Pada tahun 1897, Bapak Lebar meninggal dunia disebabkan oleh kecelakaan kerja, yaitu tertimpa kayu di kebun kopi. Kecelakaan itu terjadi saat beliau sedang melakukan pembangunan saluran irigasi dari Sumbergelang (Desa Sumberdem) yang akan digunakan untuk mengairi sawah-sawah di Desa Jambuwer. Saluran irigasi tersebut dibangun dengan membelah bukit bernama Bukit Putubunder. Bapak Lebar menjabat sebagai Kepala Desa Jambuwer kurang lebih selama 30 tahun, yaitu pada tahun 1867 sampai dengan tahun 1897. 

4. Tahun 1897-1913

Setelah meninggalnya Bapak Lebar, pemerintahan Desa Jambuwer digantikan oleh kamituwo Bapak Demoen. Selanjutnya, warga Desa Jambuwer melakukan pemilihan kepala desa baru dan hasilnya Bapak Demoen lah yang terpilih menjadi Kepala Desa Jambuwer. Mengikuti perkembangan jumlah penduduknya, Bapak Demoen mengajukan permohonan (rekes) perluasan daerah kepada pemerintah. Permohonan (rekes) tersebut berisi izin untuk membuka hutan di Sumberdjo. Tempat tersebut kini dikenal sebagai Dukuh Rekesan Sumberdjo. 

Pada tahun 1913, Bapak Demoen diberhentikan dengan hormat sebagai kepala desa karena usianya yang sudah terlalu tua. Bapak Demoen menjabat sebagai Kepala Desa Jambuwer selama 16 tahun, yaitu mulai tahun 1897-1913

5. Tahun 1913-1941

Bapak Asmorejo diangkat menjadi kepala Desa Jambuwer untuk menggantikan Bapak Demoen. Sebelumnya, beliau adalah seorang mantan Polisi Pamong Praja Kecamatan Kepanjen, yang dahulu dikenal dengan sebutan Mantri Oepas Koenderan. Bapak Asmorejo menjabat sebagai Kepala Desa Jambuwer hanya dua tahun, yaitu tahun 1913-1915, kemudian digantikan oleh Bapak Cokroredjo.

Jasa yang tidak bisa dilupakan selama Bapak Asmorejo menjabat berupa pembuatan saluran irigasi dari Sumbergelang yang mengalir hingga Desa Jambuwer. Pembangunan yang dilakukan oleh Bapak Asmorejo tersebut merupakan pembangunan tahap kedua, meneruskan pembangunan yang sebelumnya dikerjakan oleh Bapak Lebar sebelum beliau meninggal. Saluran irigasi tersebut sangat membantu pengairan sawah milik masyarakat Desa Jambuwer hingga saat ini.

Pada tahun 1915, terdapat beberapa pembangunan di bawah pimpinan Bapak Cokroredjo antara lain membangun Dam Leksho, Dam Mas, Dam Slamet, dan Dam Sumbergelang. Selain itu, pada masa kepemimpinan Bapak Cokroredjo, juga melakukan perluasan wilayah dengan melakukan babat alas untuk menambah dusun, yaitu Dusun Bulupogog. Sebelum dijadikan dusun, wilayah Bulupogog merupakan hutan belantara yang dibabat oleh rombongan dari Mataram. Kegiatan babat alas tersebut dipimpin oleh Mbah Seladah dan Mbah Sodrono. Hingga saat ini makan Mbah Seladah masih dipelihara sebagai bentuk penghormatan untuk orang yang melakukan babat alas di wilayah Bulupogog.

Dusun Bulupogog dinamakan demikian karena pada zaman dahulu terdapat beberapa orang yang sedang melakukan babat alas di wilayah tersebut. Mereka menemukan pohon yang berbeda dari pohon-pohon lainnya. Pohon tersebut diberi nama pohon bulu dikarenakan apabila pucuk dari pohon tersebut pogog (putus) akan tumbuh kembali. Hingga akhirnya, alas tersebut dibabat sampai habis dan jadikan tempat tinggal yang diberi nama Bulupogog.

Setelah menjabat selama 26 tahun, Bapak Cokroredjo mengajukan permohonan diri untuk berhenti dari jabatannya sebagai Kepala Desa Jambuwer dikarenakan kesehatannya yang mulai terganggu. Oleh karena itu, para warga sepakat untuk melakukan pemilihan kepala desa untuk pertama kalinya. Pada pemilihan tersebut, Bapak Ranoedihardjo terpilih sebagai kepala desa yang kelima.

6. Tahun 1942-1988

Pada tahun 1942, jabatan Kepala Desa Jambuwer diisi oleh Bapak Ranoedihardjo. Selama menjabat, Bapak Ranoedihardjo dan para pamong desa melakukan banyak usaha untuk memajukan Desa Jambuwer, terutama di bidang pendidikan dan pertanian. Hasil yang sudah terwujud selama beliau menjabat adalah sebagai berikut.

  1. Pendidikan
  1. Membangun pindahan pasar.
  2. Membangun kantor balai desa.
  3. Membangun gedung SD di Rekesan
  4. Membangan gedung SD di Glagaharum
  5. Membangun gedung SD di Sumberdjo
  6. Membangun Masjid Sarengat yang kini dikenal dengan Masjid Jami’ Baitul Ma’mur.
  7. Membangun sebuah gedung TK.
  1. Pertanian
  1. Membangun dam di 8 tempat.
  2. Membangun pembagi air di 11 tempat.
  3. Membangun penahan walet di 3 tempat.
  4. Membangun deker di 17 tempat.
  5. Membangun jembatan di 8 tempat.
  6. Membangun plengsengan di 2 tempat
  1. Lain-lain
  1. Membangun tugu di jalan-jalan sebanyak 6 buah.
  2. Pengasapalan jalan yang pertama.
  3. Pembangunan Puskesdes di Dusun Krajan.
  4. Melakukan pelebaran jalan di Putukmiri.
  5. Pembangunan lapangan desa.
  6. Membangun saluran air minum Sidorukun yang sekarang dikenal sebagai Tirto Mulyo.
  7. Membangun got pasangan batu merah di kanan-kiri jalan sepanjang 500 m.
  8. Mengubah kebun Ganjaran Pamong Desa menjadi sawah.
  9. Mengadakan penghijauan tanah tandus agar bisa subur.
  10. Membuat terasering untuk mencegah kelongsoran.
  11. Mengajarkan warga cara menanam kopi secara teratur agar bisa mencapai hasil yang lebih banyak.

Dikarenakan usianya yang sudah lanjut, Bapak Ranoedihardjo mengajukan pemberhentian sebagai kepala desa kepada Kepala Daerah Tingkat II Malang. Pada tanggal 20 Agustus 1986 dikeluarkan SK Pemberhentian dengan hormat bernomor SK 141/53/452.010.1986. Setelah Bapak Ranoedihardjo berhenti menjadi kepala desa, diangkatlah Sekretaris Desa Jambuwer, Bapak Ngali Suwito, sebagai PJ Kepala Desa Jambuwer. Pada saat itu, beliau menjabat sebagai kepala desa mulai tahun 1986 dan berakhir pada tahun 1988.

7. Tahun 1988-2000

Pada tahun 1988, pemerintah Desa Jambuwer mengadakan kembali pemilihan kepala desa. Saat itu, pemilihan kepala desa hanya diikuti oleh Bapak Kusnan Hadi Wijaya, sehingga untuk mengikuti aturan yang ada, calon kedua adalah bumbung kosong. Apabila calon kedua yang terpilih, maka kepala desa akan ditentukan oleh pemerintah daerah.

Dalam pemilihan kepala desa tahun 1988, Bapak Kusnan Hadi Wijaya terpilih sebagai Kepala Desa Jambuwer. Selama menjabat, Bapak Kusnan Hadi Wijaya bersama perangkat desa berusaha melakukan pembangunan di bidang pembangunan prasarana dan transportasi.  Hasil yang sudah terwujud selama beliau menjabat adalah sebagai berikut

  1. Pembangunan Prasarana
  1. Pembangunan plengsengan.
  2. Menyalurkan listrik ke dalam desa.
  3. Membuat saluran air di RW02.
  4. Membangun Balai Dusun Bulupogog.
  5. Pembangunan saluran air minum di Putukmiri dan Rekesan.
  1. Transportasi
  1. Pembangunan makadam di Dusun Rekesan.
  2. Pelebaran jalan di Putukmiri, Bulupogog, dan Ambyaan.
  3. Mengaspal jalan di Dusun Krajan.

Setelah menjabat sebagai kepala desa selama 10 tahun, pada tahun 1998 diadakan kembali pemilihan Kepala Desa Jambuwer. Pada memilihan kali ini, Bapak Kusnan Hadi Wijaya kembali mencalonkan diri, sedangkan satu calon lainnya adalah Bapak Budi Adi. Hasilnya, Bapak Kusnan Hadi Wijaya kembali terpilih sebagai Kepala Desa Jambuwer.

Pada tanggal 20 Oktober 2000, Bapak Kusnan Hadi Wijaya mengajukan permohonan berhenti sebagai Kepala Desa kepada Kepala Daerah Kabupaten Malang. Kemudian, keluarlah SK Pemberhentian bertanggal 28 Oktober 2000 dan diangkatlah Kepala Dusun Krajan, Bapak Soeparno N. P., sebagai PJ Kepala Desa Jambuwer.

8. Tahun 2000-2011

Pada tahun 2000, diakan pemilihan Kepala Desa Jambuwer yang diikuti oleh Bapak Sareh Suseno dan Bapak Baru Santoso. Hasil dari pemilihan tersebut adalah Bapak Sareh Suseno terpilih menjadi Kepala Desa Jambuwer yang baru. Beliau menjabat sebagai kepala desa selama dua periode atau kurang lebih selama 10 tahun, yaitu tahun 2000-2011.

Selama menjabat, beliau telah melakukan banyak pembangunan. Berikut ini adalah pembangunan-pembangunan yang dilakukan pada masa Bapak Sareh Suseno.

  1. Makadam jalan mulai dari Dusun Bulupogog hingga Dusun Glagaharum.
  2. Pelebaran jalan tanah Ganjaran.
  3. Makadam jalan mulai dari Dusun Bulupogog hingga Dusun Cakru’an.
  4. Pendirian PAUD di Dusun Glagaharum.
  5. Pelebaran jalan dari lapangan menuju kampung.
  6. Pelebaran jalan Ambyaan.
  7. Pelebaran jalan mulai dari Sawah Lo menuju Rekesan.
  8. Pembangunan Jembatan Lo.
  9. Makadam jalan Lo.
  10. Pembukaan Jalan Sidolancar.
  11. Makadam Jalan Sidolancar.
  12. Pengaspalan jalan di RW02.
  13. Pelebaran jalan gang di RT09.
  14. Pelebaran jalan di RT10.
  15. Pembukaan jalan perkebunan Sidodadi.
  16. Pembukaan jalan perkebunan Sidomuncul.
  17. Makadam jalan lintas timur Krajan.
  18. Makadam jalan di sekitar SMP 04 Kromengan.
  19. Makadam jalan di RW02.
  20. Makadam jalan di RW03.
  21. Aspal jalan di Dusun Rekesan.

Pada saat menjabat sebagai kepala Desa Jambuwer, Bapak Sareh Suseno melakukan pemekaran wilayah terhadap Dusun Krajan. Dusun Krajan dimekarkan menjadi dua dusun, yaitu Dusun Krajan (RW01-03) dan Dusun Glagaharum (RW04-06). Pemekaran tersebut dilakukan untuk keperluan administratif. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk di kedua wilayah tersebut, maka pemekaran wilayah diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kepada warga. Jabatan sebagai Kepala Dusun Krajan dipercayakan kepada Bapak Winardi, sedangkan Kepala Dusun Glagaharum dipercayakan kepada Bapak Suparno.

9. Tahun 2011-2017

Pada tahun 2011, kembali diselenggarakan proses pemilihan kepala desa. Pemilihan tersebut merupakan pemilihan kepala desa dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu lima orang calon kepala desa. Kelima calon tersebut, yaitu Gita, Sukirno, Tuwuhadi, Ngajiono Endro Susanto, dan Purwanto. Banyaknya calon kepala desa ini menandakan bahwa kehidupan demokrasi di Desa Jambuwer sudah mengalami peningkatan. Proses pemilihan kepala desa dilakukan pada hari Rabu Pahing, tanggal 21 September 2011. Hasilnya, Bapak Tuwuhadi terpilih sebagai kepala desa untuk tahun 2011-2017. 

Pada periode ini, kembali terjadi pemekaran wilayah, tepatnya pada Dusun Rekesan. Dusun Rekesan dipecah menjadi dua dusun, yaitu Dusun Rekesan dan Dusun Cakru’an Klopokuning. Dusun Rekesan dipimpin oleh Bapak Laseri, sedangkan Dusun Cakru’an Klopokuning dipimpin oleh Bapak Abdi Sutopo. Selain melakukan pemekaran wilayah, Bapak Tuwuhadi juga melakukan beberapa pembangunan yang bermanfaat bagi penduduk Desa Jambuwer. Berikut adalah pembangunan yang dilakukan Bapak Tuwuhadi.

  1. Pembangunan jalan yang menghubungkan sawah kidul dengan jalan di Tanggulasi.
  2. Membangun jalan antara sawah di utara Cakru’an hingga melewati makam desa.
  3. Membangun jalan baru yang menghubungkan Glagaharum dengan daerah timur sungai.
  4. Pembangunan jembatan yang menghubungkan Glagaharum dengan daerah timut sungai. Selain membangun jalan, pada masa pemerintahannya,
  5. Membangun beberapa talut penyangga jalan di sepanjang jalan Jowaran.
  6. Membuka jalan ke tanah kas desa.
  7. Pembelian tanah untuk tandon air.
  8. Mendapatkan hibah tanah untuk posyandu di Rekesan.
  9. Mendapatkan hibah tanah untuk posyandu di Cakru’an.
  10. Membangun gedung balai posyandu di Bulupogog.
  11. Membangun gedung balai posyandu di Glagaharum.
  12. Pembangunan jembatan dan jalan pertanian dari Rekesan hingga Peniwen.
  13. Pembangunan TPT jalan Tengkingan.
  14. Pembangunan jembatan Kalisat, Bulupogog.
  15. Mempaving jalan di Bulupogog.
  16. Hibah makam desa.
  17. Pengerasan jalan Ganjaran.
  18. Melakukan perubahan sistem pengelolaan tanah kas desa dari bagi hasil menjadi sistem sewa.

10. Tahun 2017-2023

Pemilihan kepala desa kembali dilakukan pada tahun 2017. Pada pemilihan kali ini, Bapak Tuwuhadi kembali mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Jambuwer. Dikarenakan masa jabatannya belum berakhir, maka Bapak Tuwuhadi harus mengajukan cuti sebagai kepala desa. Selama masa cuti ini, ditunjuklah Bapak Sariyan sebagai pejabat sementara PJ Kepala Desa Jambuwer. Dalam pemilihan ini, Bapak Tuwuhadi kembali memenangkan pemilihan kepala desa sehingga beliau akan menjabat sebagai Kepala Desa Jambuwer hingga tahun 2023.

Pada tanggal 13 Juni 2017, Bapak Tuwuhadi terpilih menjadi Kepala Desa Jambuwer. Setelah terpilih, beliau dilantik oleh Bupati Malang, Rendra Krisna. Pelantikan kali ini dilakukan bersamaan dengan 57 kepala desa terpilih sekabupaten Malang untuk masa jabatan 2017-2023. Pelantikan ini dilakukan di Pendopo Agung Kabupaten Malang, di Jalan Agus Salim, No.07, Kabupaten Malang. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati No. 188.45/435/KEP/35.07.013/2017 sampai dengan No. 188.45/491/KEP/35.07.013/2017 tentang pengesahan pengangkatan kepala desa dengan masa jabatan 2017-2023.

  1. Pencapaian pembangunan infrastruktur pada tahun 2018-2019.
  1. Pembangunan rabat beton RT33 Dusun Cakru'an Klopokuning.
  2. Pembangunan selokan bertulang RT22.
  3. Pembangunan rabat beton di RT27 dan RT28.
  4. Pembangunan hasil pengolahan kopi di Jowaran.
  5. Pembangunan selokan beton bertulang RT09 dan RT10.
  6. Pembangunan jalan paving di sawah Jowaran.
  7. Pembangunan talut penahanan tanah di RT24, RT10, dan RT37.
  8. Pengerasan jalan menuju Wisata Edukasi Jowaran.

      b. Pencapaian pembangunan infrastruktur pada tahun 2021.

  1. Pengerasan jalan paving di lingkungan PAUD.
  2. Pembangunan selokan bertulang Pak Suri.
  3. Pembangunan fasilitas jamban umum.
  4. Pembangunan tempat TPT mata air kolam di Ambyaan.
  5. Pembangunan wisata kolam renang Ambyaan.
  6. Pembangunan TPT pelataran wisata satu di Ambyaan.
  7. Pembangunan TPT pelataran wisata dua di Ambyaan.
  8. Pembangunan pembatasan tanah wisata Ambyaan.
  9. Pembangunan kamar mandi wisata Ambyaan.
  10. Pembangunan pipanisasi di wilayah Ki Dul Karim.
  11. Pemasangan paving di Ambyaan wilayah atas dan bawah.
  12. Pembangunan TPT pelataran tiga di wisata Ambyaan.
  13. Pembangunan tandon air di wisata Jowaran.
  14. Pembangunan stan penjualan produk Jowaran.
  15. Pembangunan drainase dan TPT beton bertulang RT33.
  16. Pembangunan TPT Pak Salam.

Selain beberapa pencapaian yang didapat dari sumber RPD atau APS, terdapat beberapa pencapaian dari dana pribadi milik Bapak Tuwuhadi yang diperuntukkan bagi desa Jambuwer. Beberapa pencapaian tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Pembelian tanah untuk tandon air di Dusun Cakru'an Klopokuning pada tahun 2017.
  2. Pembelian tanah untuk penambahan polindes.
  3. Pembelian tanah untuk penambahan lahan posyandu di Dusun Rekesan.
  4. Pembelian tanah di depan Mbok Sakem untuk gudang.
  5. Pembelian tanah di Ambyaan sebagai destinasi wisata Ambyaan.

11. Tahun 2023-2029

Sehubung dengan belum berakhirnya masa jabatan Bapak Tuwuhadi selaku kepala desa, beliau harus mengajukan cuti guna memenuhi persyaratan untuk mencalonkan diri sebagai calon kepala desa yang baru. Dengan cutinya Bapak Tuwuhadi sebagai kepala desa, maka ditunjuklah Bapak Hendro …., selaku sekretaris desa, menjadi Pejabat Harian (PLH) untuk mengisi kekosongan jabatan kepala desa.

Pemilihan tahun ini diikuti sebanyak tiga calon kepala desa. Ketiga calon tersebut yaitu Bapak Mujiono, Bapak Feri Dwi, serta Bapak Tuwuhadi. Lalu, pada hari Minggu Pon, tanggal 14 Mei 2023, dilaksanakan pemilihan kepala desa serentak gelombang kedua yang diselenggarakan di 12 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Desa Jambuwer. Adapun pemenang dari pemilihan kepala desa tersebut adalah Bapak Mujiono. Beliau akan menjabat sebagai Kepala Desa Jambuwer untuk masa jabatan 2023-2029.